akarta -Pemerintah berencana merenovasi jalur kereta ganda lintas utara Jawa agar dapat dilintasi kereta berkecepatan 150 km/jam. Bila rencana ini bisa terealisasi, perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya dapat ditempuh hanya dengan waktu 5-5,5 jam.
Dengan waktu tempuh tersebut, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro percaya diri kereta api akan jadi primadona tranportasi bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya.
"Jakarta-Surabaya kalau saya bikin 5,5 jam naik kereta, itu bisa-bisa orang yang naik pesawat akan turun naik kereta api," kata dia di sela buka puasa bersama awak media di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Kepercayaan dirinya tak berlebihan. Menurutnya, saat ini masih banyak masyarakat yang takut dengan ketinggian. Hanya saja, transportasi kereta api belum bisa menjadi pilihan karena waktu tempuhnya yang relatif lebih lama.
Sementara, bila tersedia sarana transportasi darat dalam hal ini kereta api yang waktu tempuhnya bisa menyaingi pesawat udara, maka ia yakin sebagian masyarakat akan beralih menggunakan kereta.
"Karena orang yang naik pesawat itu sebenarnya 50% takut. Itu gagahnya hanya yang di pintu masuknya saja. Begitu boarding ada getaran langsung lihat-lihatan. Jadi kalau sampai ada, kereta Jakarta-Surabaya medium speed 5-5,5 jam, saya yakin kereta ini penuh," akunya percaya diri.
Hal yang sama, sambung dia, saat ini telah terjadi di negara-negara Eropa. Kereta api menjadi pilihan pertama bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh.
"Kalau dia nggak dapat kursi di kereta api baru dia naik pesawat terbang. Dan jangan kaget, tarif kereta api di Eropa bisa lebih tinggi dari pesawat terbang. Karena orang nyaman naik kereta," tutur dia.
Ancam Industri Penerbangan?
Meski diyakini bakal ramai peminat dan akan menjadi pilihan utama, Edi menegaskan bahwa keberadaan kereta kencang tidak akan sampai menganggu industri penerbangan.
Menurutnya, di masa depan, ekonomi Indonesia akan terus membaik seiring mulai beroperasinya berbagai infrastruktur yang telah dimulai pembangunannya saat ini sehingga akan mendorong peningkatan akan perjalanan antar wilayah.
"(Industri penerbangan) nggak akan turun. Karena semakin mampu orang Indonesia, akan semakin banyak jalan-jalan," tutur dia.
Kepercayaan dirinya bukan tanpa alasan. Dari pengalamannya, masyarakat Indonesia dengan pengasilan yang mengalami peningkatan akan diikuti dengan peningkatan frekuensi perjalanan untuk berbagai keperluan atau tanpa keperluan sekalipun.
"Hanya di Indonesia saja orang jalan-jalan nggak ngerti mau ngapain. Eh, kamu mau kemana? Ke Mal. Ngapain? Ya lihat-lihat saja," tandasnya sembari bercanda.
Sumber : http://finance.detik.com
0 Response to "Kereta Kencang JKT-SBY 5 Jam"
Post a Comment