Jakarta - Tercatat hampir 2 ribu warga Filipina tewas sejak Presiden Rodrigo Duterte mengeluarkan perintah tembak mati bagi para pelaku kejahatan narkoba. Salah satunya adalah Danica May Gracia, seorang bocah perempuan berusia 5 tahun.
Komisi Pengawas Hak Asasi Manusia di Filipina menyebut, Danica bukan satu-satunya anak kecil yang menjadi korban. Namun Danica menjadi korban tewas termuda dalam perang melawan narkoba yang diserukan oleh Duterte. Danica saat itu tengah berada di toko keluarganya dan tewas usai ditembak dua orang bersenjata yang mengendarai motor.
Polisi setempat menyebut, target pelaku sebenarnya adalah kakek Danica, Maximo Garcia. Sementara itu, tokoh masyarakat setempat menyebutkan, sehari sebelum penembakan, kakek Danica menyerahkan diri ke polisi sebagai pengguna narkoba dan menyebutkan hampir selusin nama pengguna lainnya.
Polisi mengatakan, selain Danica, pelaku juga menembak Maximo sebanyak tiga kali. Jenazah Danica kini sudah dikembalikan ke pihak keluarga, sementara Maximo masih berada di rumah sakit dalam pengawasan polisi.
"Ada saksi yang datang kepada kami, dan akan membantu mengidentifikasi pelaku," kata Kepala Kepolisian Dagupan, Neil Miro seperti dilansir CNN, Sabtu (27/8/2016).
"Kami akan menahan nama yang keluar sebagai tersangka. Ini mungkin ada kaitannya dengan obat terlarang juga," imbuhnya.
Miro mengatakan, pihaknya masih meneliti motif pelaku penembakan tersebut. "Motif (pelaku) masih kami dalami, tapi karena pada Jumat lalu Maximo Gracia menyerahkan diri atas penggunaan narkoba, kami beranggapan ini masih ada kaitannya dengan transaksi narkoba," kata Miro.
Komisi Pengawas Hak Asasi Manusia di Filipina mencatat setidaknya lebih dari 1.000 orang dilaporkan tewas oleh orang tak dikenal sejak (1/7) hingga (19/8). Dan sejak Duterte menjabat, kepala polisi nasional mengklaim lebih dari 700 pengguna narkoba telah tewas dalam operasi polisi.
Sumber : http://news.detik.com
0 Response to "Danica Gracia, Bocah yang Tewas Ditembak Akibat Perang Narkoba di Filipina"
Post a Comment