Riyadh - Tiga ledakan terjadi di Arab Saudi sehari sebelum Idul Fitri, salah satunya adalah di dekat Masjid Nabawi di Madinah. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat Ned Price menyebut teror itu untuk memecah belah.
"Meskipun penyelidikan serangan ini masih dalam tahap awal, namun maksud dari para teroris jelas: untuk menabur perpecahan dan ketakutan," kata Ned seperti dilansif AFP, Rabu (6/7/2016).
Kecaman juga datang dari PBB. Juru bicara Sekjen PBB, Ban Ki-moon menyebut kejahatan ini sangat hina.
"Kejahatan ini sangat hina karena dilakukan saat warga sedang mempersiapkan Idul Fitri" ujar Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB.
Dalam waktu 24 jam, 3 bom bunuh diri terjadi di Arab Saudi. Yang pertama adalah di dekat konsulat AS di kota Jeddah. Seorang pengebom bunuh diri tewas dan dua orang terluka dalam ledakan.
Yang kedua, ada ledakan yang menghantam dekat sebuah masjid Syiah di Qatif. Kota ini menjadi rumah bagi banyak anggota Syiah. Satu pengebom bunuh diri disebut tewas di lokasi kejadian.
Terakhir, Ledakan bom bunuh diri terjadi di markas keamanan di dekat Masjid Nabawi, Madinah, pada Senin (4/7) sore waktu Arab Saudi, bertepatan dengan waktu berbuka puasa. Ini adalah kota kedua paling suci bagi umat Islam setelah Makkah, tempat Nabi Muhammad dimakamkan.
Raja Salman dari Arab Saudi berjanji akan melakukan tindakan sebagai tanggapan atas serangkaian serangan bom bunuh diri. Merujuk pada kelompok ekstrimis Islam, Raja Salman mengatakan negaranya akan melancarkan serangan dengan "tangan besi" terhadap mereka yang mempengaruhi pemikiran anak-anak muda.
(imk/faj)
Sumber: http://news.detik.com
0 Response to "AS Kecam Teror di Madinah,AS: "Itu untuk Menabur Perpecahan dan Ketakutan""
Post a Comment