Ahok: Survei BPS Tidak Masuk Akal


JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buat survei tandingan soal tingkat kemiskinan di Jakarta.

Survei tandingan dari Badan Pusat Statistik itu sempat dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan hasil yang berbeda.

Dalam survei itu, kata Ahok, ditemukan 17 adanya
Gubernur DKI Jakarta Basuki TJahaja Purnama menyebut pernah mengadakan survei angka kemiskinan dengan hasil yang berbeda dari data BPS yang baru-baru ini terbit.

 Dalam survei itu disebutkan bahww 17 persen penduduk DKI miskin.

Survei itu memiliki metode yang berbeda dari BPS. Ahok meyakini metode terbaik penghitungan angka kemiskinan dengan hanya menghitung warga ber-KTP DKI saja. Sebab baginya ada warga non-KTP DKI yang hanya menyumbang kemiskinan.

"Bagi kami survei kami sudah lebih baik, karena orang miskin di Jakarta 17 persen. Udah kita lakukan 2015 kemarin datanya. Makanya naik kan. Eh 2014, naik 17 persen. BPS juga (yang survei), cuma kami minta cara surveinya diubah," katanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Ahok menyebut BPS DKI menggunakan metode survei ala standar PBB. Berdasarkan metode itu, warga yang tak mampu menghasilkan uang 2 dollar per hari atau 60 dollar per bulan (sekitar 800 ribu) dapat digolongkan warga miskin.

"Makanya saya bilang jangan gunakan standar PBB, dia gunakan dia gunakan 2 dolar berarti 26 ribu, jadi 800 ribu (sebulan). Masuk akal enggak kalau kalian penghasilan sejuta, sudah dianggap garis kemiskinan? Enggak masuk akal juga," ujarnya.

Sumber : http://www.tribunnews.com

Sumber : http://www.tribunnews.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Ahok: Survei BPS Tidak Masuk Akal"

Post a Comment

Sumber Lain